Nama :
Alfian Maulana Abdillah
NPM :
10211579
Kelas :
3EA27
1. Apa yang dimaksud segmentasi pasar ?
Segmentasi pasar
adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang
berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar
juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para
pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.
2. Sebutkan 4 peran segmentasi pasar dalam
marketting ?
Peranan segmentasi
dalam marketing :
·
Memungkinkan kita
untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita.
·
Mendapatkan input
mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar
·
Merupakan basis
bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya.
·
Faktor kunci
mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang
berbeda.
3. Jelaskan pa yang dimaksud segmentasi pasar
a. Geografis
Segmentasi Geografis, membagi pasar menjadi
unit-unit geografis yang berbeda-beda seperti negara, wilayah negara bagian,
kabupaten, kota atau pemukiman.
b. Demografis
Segmentasi Demografis, Upaya membagi pasar
menjadi sejumlah kelompok berdasarkan variable-variabel seperti usia, gender,
ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaann, pendidikan,
agama, ras dan kebangsaan.
4. Jelaskan segmentas pasar berdasarkan kepuasan
Menurut Philip
Kotler dalam bukunya Principle of Marketing, kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang
mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Kepercayaan
konsumen merupakan hal yang ingin di dapat setiap perusahaan dari para
konsumennya.
5. Sebutkan beberapa peran seseorang dalam
mempengaruhi sebuah keputusan membeli
Keputusan
pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau
lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat
membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan
untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan
keputusan tersebut itu dilakukan. Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut
dapat digolongkan sebagai berikut:
·
Fully Planned
Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi
ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga
terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga).
Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan
harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
·
Partially Planned
Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek
ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh
discount harga, atau display produk
·
Unplanned
Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering
memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja.
Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan
dan memicu pembelian (Engel, F. James, et.al , 2001, pp.127-128)
6. Sebutkan dan jelaskan tahap tahap dalam
peroses keputusan membeli
Para ahli telah
merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap, meliputi:
1. Pengenalan masalah. Proses pembelian
dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh
rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan
memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu.
Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat
roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.
2. Pencarian informasi. Konsumen yang
terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih
banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:
- Sumber pribadi: keluarga, teman,
tetangga dan kenalan.
- Sumber komersial: iklan, wiraniaga,
agen, kemasan dan penjualan.
- Sumber publik: media massa dan
organisasi penilai konsumen.
- Sumber pengalaman: penanganan,
pemeriksaan dan menggunakan produk.
3. Evaluasi alternatif. Konsumen memiliki sikap
beragam dalam memandang atribut yang relevan dan penting menurut manfaat yang
mereka cari. Kumpulan keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang
disaring melalui dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan
selektif.
4. Keputusan pembelian. Dalam tahap
evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam
kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat
diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor penghambat
pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima
sub-keputusan pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan
kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.
5. Perilaku pasca pembelian. Para pemasar
harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian
produk pasca pembelian, yang tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan
pembelian ulang.
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian
pengetahuan pembeli
Pengertian Sistem
Pengendalian Intern
American
Institute of Certified Public Accountant (AICPA) mendefinisikan pengendalian
intern yang dikutip oleh Feriyanto (2002:37) adalah sebagai berikut :
“Pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran
yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen”.
Sedangkan
pengendalian intern menurut Mustofa (1995:71) adalah cara-cara untuk mengatasi
pengamatan harta kekayaan, memperoleh informasi bagi pimpinan, melancarkan
operasional dan dipatuhinya kebijakan-kebijakan perusahaan.
Pembentukan suatu
sistem tidak terlepas dari adanya suatu sistem pengendalian internal (intern
control sistem), karena pengendalian internal harus melekat di dalam sistem itu
sendiri. Agar landasan berpikir kita lebih terintegrasi maka perlu juga
dituangkan definisi dari pengendalian internal.
8. Sebutkan 8 fungsi sikap konsumen
Fungsi
Utilitarian. Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar
imbalan dan hukuman. Disini konsumen mengembangkan beberapa sikap terhadap
produk atas dasar apakah suatu produk memberikan kepuasan atau kekecewaan. Jika
seseorang menyukai suatu produk apakah dia akan mengembangkan sebuah sikap
positif terhadap produk tersebut.
Fungsi Ekspresi
Nilai. Konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu produk bukan didasarkan atas
manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan merek produk itu
mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya.
Fungsi
Mempertahankan Ego. Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk
melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, sehingga
membentuk fungsi mempertahankan ego.
Fungsi
Pengetahuan. Melalui sikap yang ditunjukkan akan dapat diketahui bahwa dirinya
memiliki pengetahuan yang cukup, yang banyak atau tidak tahu sama sekali
mengenai objek sikap. Fungsi pengetahuan dapat membantu konsumen mengurangi
ketidakpastian dan kebingungan dalam memilah-milah informasi yang relevan dan
tidak relevan dengan kebutuhannya.
9. Jelaskan apa yang di maksud dengan sumber daya
tempor/sementa
ü Sumber daya temporal (Salah satu variabel yang
paling individual dari perilaku manusia berhubungan dengan bagaimana orang
menggunakan anggaran waktu mereka. Kebanyakan dihabiskan untuk bekerja, tidur,
dan kegiatan wajib lain. Namun, suatu bagian dihabiskan untuk kegiatan yang
sangat pribadi yang disebut waktu senggang (leisure), yang mencerminkan baik
keperibadian maupun preferensi gaya hidup.)
ü Sumber daya kognitif (Sumber daya kognitif
menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan berbagai
kegiatan pengolahan informasi. Kapasitas adalah sumber daya yang terbatas.
Dapat mengelola hanya sejumlah tertentu informasi pada satu waktu. Ukuran
kapasitas kerap digambarkan istilah keratan (chunk), yang mewakili suatu unit.
Alokasi kapasitas kognitif dikenal sebagai perhatian (attention). Perhatian
terdiri dari dua dimensi: arahan (direction)intensitas. Arahan menggambarkan
fokus perhatian. Karena konsumen tidak dapat mengolah semua stimulus internal
dan eksternal yang tersedia pada saat tertentu, mereka harus selektif dalam
cara mereka mengalokasikan sumber daya yang terbatas ini. Beberapa stimulus
akan mendapat perhatian, yang lain akan diabaikan)
10. Jelaska pengertian perilaku konsumen menurut
a. Jhon c mowen dan michel minor
Consumer
Behavior (perilaku konsumen )menurut John C.Mowen (1999) adalah studi
tentang buying units dan proses-proses pertukaran yang dilibatkan dalam
mendapatkan, mengonsumsi, dan meneglola barang-barang, jasa-jasa,
pengalaman-pengalaman, dan ide-ide.
b. Engel, blackwell dan miniard
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990),
perilaku konsumen diartikan “…. Those actions directly involved in obtaining,
consuming, and disposing of products and services, including the decision
processes that precede and follow this action” (p.3).
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan
yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang
suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
tindakan – tindakan tersebut.
Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is
defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in
acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas”
(p.5).
11. Sebutkan dan jelaskan faktor faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen
1. Faktor Sosial
a. Grup
Sikap dan
perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana
orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership
group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga,
teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan
memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan
profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 203-204).
b. Pengaruh
Keluarga
Keluarga
memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar
telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian
produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh
yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen,
Makens, 2003, p.204).
c. Peran dan
Status
Seseorang
memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan,
organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang
untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa
sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh
masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, p.135).
2. Faktor
Personal
a. Situasi
Ekonomi
Keadaan ekonomi
seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan
konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah.
Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan
keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
b. Gaya Hidup
Pola kehidupan
seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang
tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan
yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong,
2006, p.138)
c. Kepribadian
dan Konsep Diri
Personality
adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan
respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang
yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah
beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki
gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan
konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).
d. Umur dan
Siklus Hidup
Orang-orang
merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa
makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur,
membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang
berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin
dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang
menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis.
(Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)
e. Pekerjaan
Pekerjaan
seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi
sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis
eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja
kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji
terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).
3. Faktor
Psikologi
a. Motivasi
Kebutuhan yang
mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan.
Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada
suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling
mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan,
sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling
mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator,
dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling
penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).
b. Persepsi
Persepsi adalah
proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi
untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk
berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen,
Makens, 2003, p.215).
c. Pembelajaran
Pembelajaran
adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari
informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi,
observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru
yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu
dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama
(Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).
d. Beliefs and
Attitude
Beliefs adalah
pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat
didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006,
p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan
kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide
(Kotler, Amstrong, 2006, p.145).
4. Faktor
Kebudayaan
Nilai-nilai
dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui
keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu
paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan
nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang
secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003,
pp.201-202).
a. Subkultur
Sekelompok orang
yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan,
seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun
konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan
perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003,
p.202).
b. Kelas Sosial
Pengelompokkan
individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak
hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan
juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006,
p.132).
12. Sebutkan 5 tinggi rendhnya status seseorang
menurut talcott person
Kriteria yang
biasa dipakai untuk menentukan tinggi rendahnya status seseorang menurut
Talcott Parsons.
a. Kelahiran
b. Mutu atau
kualitas pribadi
mutu dapat
dilihat melalui kebijaksanaan.
c. Prestasi
prestasi dapat
dilihat berdasar sukses atau tidaknya seseorang dalam kariernya.
d. Kepemilikan
faktor
kepemilikan seseorang sangat dipengaruhi oleh kekayaan orang tersebut.
e. Otoritas
seseorang
memiliki status yang tinggi karena ia memiliki otoritas yang tinggi.
13. Jelaskan pengukuran kelas sosial menurut :
a. Aristoteles
Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi
menjadi kelas atau golongan:
dan;
- Golongan sangat kaya
- Golongan kaya
- Golongan miskin
Aristoteles menggambarkan ketiga kelas
tersebut seperti piramida:
1. Golongan Sangat Kaya
2. Golongan Kaya
3. Golongan Miskin
b. Karl max
Teori kelas dari Marx berdasarkan pemikiran
bahwa: “sejarah dari segala bentuk masyarakat dari dahulu hingga sekarang
adalah sejarah pertikaian antar golongan”. Menurut pandangannya, sejak
masyarakat manusia mulai dari bentuknya yang primitif secara relatif tidak
berbeda satu sama lain, masyarakat itu tetap mempunyai perbedaan-perbedaan
fundamental antara golongan yang bertikai di dalam mengejar kepentingan
masing-masing golongannya. Dalam dunia kapitalisme misalnya, inti dari
kapitalisme yaitu pabrik lebih merupakan tempat utama terjadinya
pertentangan-pertentangan antara golongan yaitu mereka yang mengeksploitir dan
mereka yang dieksploitir, antara pembeli dan penjual dan antara buruh dan
majikan; daripada merupakan tempat terjadinya kerja sama yang fungsional.
Kepentingan golongan serta konfrontasi fisik yang ditimbulkannya adalah
merupakan faktor utama dari proses sosial di dalam sejarah.
14. Jelaskan pembagian kelas sosial berdasarkan
status sosial! Berikan 1 contohnya
Berdasarkan
Status Sosial
Kelas sosial
timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya.
Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status
sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena
memiliki status sosial yang rendah.
Contoh : Pada
masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana,
Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat
disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar
seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa,
Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh
kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra.
15. Jelaskan apa yang di maksud pengaruh individu
terhadap perilaku konsumen
Dalam perilaku
konsumen banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah
individu itu sendiri. Setiap individu yang satu dengan individu yang lain dalam
mengkonsumsi suatu barang dan jasa pasti berbeda. Tetapi ada kalanya seorang
individu dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh individu
lain sehingga individu tersebut mengikuti individu yang mempengaruhinya. Oleh
karena itu, pengaruh individu sangat menentukan dalam perilaku konsumsi.
Konsumen yang selektif akan aktif melibatkan diri mereka dalam proses
pengambilan keputusan pembelian. Hal ini dapat menghindari resiko yang dapat
ditimbulkan oleh produk. Jika tingkat keterlibatan tinggi secara pribadi maka
konsumen tersebut sebagai pemimpin opini.
Suatu perilaku
konsumen pun tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya.
Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang empengaruhi
perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit,
tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference group
mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan
sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting dalam
membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang
lain. Ketiga, reference group menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan norma
dalam sebuah kelompok social.
16. Sebutkan dan jelaskan 5 peranan dalam
pengambilan keputusan konsumen keluarga
ü Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator
pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan pengumpulan informasi untuk
membantu pengambilan keputusan
ü Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang
opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga
dalam pembelian dan produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan
kriteria evaluasi itu
ü Pengambil keputusan (decider). Orang dengan
wewenang dan / atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga
akan dibelanjakan dan produk atau merek mana yang yang akan dipilih.
ü Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai
agen pembelian: yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa
produk kerumah, dan seterusnya.
ü Pemakai (user). Orang yang menggunakan produk
17. Sebutkan 3 faktor faktor situasi konsumen
ü Situasi Komunikasi
ü Situasi Pembelian
ü Situasi Pemakaian
18. Jelaskan pengertian konsumen menurut philip
kotler
semua individu
dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi
19. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sikap
motifasi dan konsep
konsep diri
adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu
tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Hal ini termasuk persepsi individu akan
sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai
yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya
Motivasi konsumen
yang dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan dengan kepuasaan
konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun kepuasan
konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen
dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen mempunyai
peranan penting karena motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang belum
terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai. Kebutuhan menunjukkan kekurangan yang
dialami seseorang pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan di pandang sebagai
penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan
itu muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha motivasi para konsumen.
Sikap dalam kamus
marketing (1995) juga didefinisikan sebagai kondisi mental atau akal budi
tertentu yang mencerminkan suatu pandangan pribadi yang negative atau positif
mengenai suatu obyek atau konsep atau suatu keadaan acuh tak acuh yang
menunjukan titik tengah (mid point) diantara dua titik ataupun dua pokok yang
saling berlawanan
20. Jelaskan apa yang di maksud pengaruh
kebudayaan terhadap perilaku konsumen
Budaya mengacu
pada seperangkat nilai, gagasan, artefak dan simbol yang mempunyai makna, yang
membantu individu berkomunikasi, memberikan tafsiran serta melakukan evaluasi.
Budaya tidak hanya bersifat naluriah saja, namun budaya memberikan dampak pada
perilaku yang dapat diterima didalam masyarakat. Beberapa sikap dan perilaku
yang dipengaruhi budaya, meliputi : (James Engel,2002 :70).
ü Rasa dan ruang
ü Komunikasi dan bahasa
ü Pakaian, penampilan
ü Makanan dan kebiasaan makan
ü Waktu
ü Hubungan (keluarga, organisasi, pemerintah,
dsbnya)
ü Nilai dan norma
ü Kepercayaan dan sikap
ü Proses mental dan pembelajaran
ü Kebiasaan kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar