TUGAS BAHASA INGGRIS BISNIS 2
OLEH :
ALFIAN MAULANA ABDILLAH
10211579/4 EA 27
I. PENDAHULUAN
Di zaman yang
sudah semakin maju seperti sekarang ini persaingan dalam dunia bisnis sangatlah
ketat, apalagi tahun 2015 akan diberlakukan pasar bebas ASEAN atau Asean
Economic Community (AEC) dimana produk-produk dan tenaga kerja asing dari
Negara tetangga akan masuk dengan bebas. Produk-produk yang diimpor maupun
diekspor dari semua negara yang tergabung dalam AEC akan dibebaskan dari biaya
pajak yang biasanya menjadi hambatan bagi importir dan eksportir.
Produk yang
berkualitas, tenaga kompeten dan terampil tentunya tidak cukup karena daya
saing bisnis semakin besar. Penguasaan teknologi dan bahasa asing akan menjadi
faktor penunjang penting bahkan menjadi faktor wajib dalam persaingan di dunia
bisnis.
Belajar bahasa inggris sangatlah penting agar tidak tertinggal dengan
negara-negara lainnya. Tentunya belajar bahasa inggris memerlukan waktu yang
tidak sebentar dan biaya yang tidak sedikit, selain itu juga harus dilatih
secara konsisten tetapi setelah dapat menguasai dan lancar berbahasa inggris
maka akan terasa manfaatnya.
Bahasa
inggris merupakan bahasa internasional yang berfungsi sebagai alat komunikasi
bagi orang-orang diseluruh dunia. Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris
dapat digunakan dalam berbagai aspek kehidupan seperti dalam aspek ekonomi,
sosial, budaya, pendidikan, hukum, dan lainnya.
Dari sekian
banyak aspek kehidupan, aspek yang memerlukan bahasa Inggris adalah aspek
ekonomi, karena aspek ekonomi merupakan aspek vital dalam perkembangan sebuah
negara. Dengan kemampuan berbahasa Inggris yang baik maka akan mempermudah
pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan perekonomian.
Kegiatan
perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari kerjasama bisnis dengan negara
lainnya, kerjasama bisnis ini bisa berbentuk kegiatan ekspor-impor, joint
venture, akuisisi, merger, kegiatan di bidang pariwisata, dan bentuk kerjasama
lainnya. Dari latar belakang yang sudah dijelaskan maka penulis akan membahas tentang
bagaimana peran penguasaan bahasa inggris dalam mendukung dunia bisnis.
II. PEMBAHASAN
Salah satu
kegunaan penguasaan bahasa inggris adalah dapat menunjang dan mendukung
perkembangan bisnis di Indonesia. Penguasaan bahasa Inggris tidak hanya diperlukan
bagi pimpinan perusahaan, melainkan juga para karyawannya. Dalam memilih
karyawan beberapa perusahaan menggunakan bahasa Inggris dalam melakukan sesi
wawancara atau interview. Kebanyakan bisnis internasional dilakukan dalam
berbahasa inggris, bahkan sekarang ini perusahaan-perusahaan besar menetapkan
nilai TOEFL bagi calon pelamar pekerjaan.
Penguasaan
bahasa Inggris dalam bisnis selain mendukung bagi karyawan juga mendukung bagi
perkembangan perusahaan itu sendiri, contohnya dalam kerjasama bisnis adalah
kegiatan ekspor-impor, joint venture, akuisisi, dan merger.
Ekspor adalah kegiatan mengirimkan atau memperdagangkan barang atau jasa ke
luar negeri dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Impor adalah kegiatan
membeli barang atau jasa dari negara lain. Orang atau badan yang melakukan
kegiatan ekspor disebut eksportir, sedangkan orang atau badan yang melakukan
kegiatan impor adalah importir. Melalui kegiatan ekspor ini suatu Negara akan
memperoleh devisa (alat pembayaran luar negeri) yang sangat diperlukan untuk
membiayai proses pembangunan bangsa. Kegiatan ekspor memegang peranan yang
cukup penting dalam rangka pengendalian inflasi dan mendorong produksi dalam
negeri, khususnya komoditi yang akan diekspor.
Negara pada umumnya akan sangat mendorong agar ekspor meningkat. Banyak cara
atau kebijakan yang ditempuh oleh suatu Negara dalam rangka mendorong ekspor
antara lain:
·
Perbaikan atau rehabilitasi kapasitas produksi,
khususnya komoditi ekspor.
·
Diversifikasi dalam komposisi ekspor, yaitu
mengadakan perubahan-perubahan susunan barang-barang ekspor dengan jalan
meningkatkan barang-barang ekspor lama ataupun menambah jenis hasil ekspor
baru.
·
Peningkatan mutu barang yang akan diekspor
sehingga menambah nilai.
·
Perluasan daerah pemasaran di luar negeri.
·
Memperkuat lembaga-lembaga pemasaran seperti
penyempurnaan tata niaga komoditi ekspor nonmigas.
·
Pengolahan lebih lanjut serta perbaikan pola
pemasaran hasil produksinya.
Suatu kegiatan ekspor dapat berkembang jika barang-barang adalah barang-barang
yang laku di luar negeri serta mendatangkan keuntungan bagi yang menjual
(eksportir). Di sisi lain kegiatan ekspor juga harus mendatangkan manfaat bagi
si pembeli (importir).
Dalam
kegiatan ekspor-impor, penguasaan bahasa Inggris dapat digunakan untuk
meningkatkan penjualan produk, misalnya dalam komunikasi baik komunikasi antar
pelaku ekspor-impor ataupun komunikasi produsen dengan konsumen, misalnya
promosi berupa iklan, halaman website, dan kemasan produk yang menggunakan
bahasa inggris sehingga pelaku ekspor-impor maupun konsumen dapat mengetahui
informasi mengenai perusahaan dan produknya secara lengkap tanpa hambatan dalam
masalah bahasa.
Untuk memperluas bisnisnya, dua atau lebih perusahaan independen biasanya
menyetor modal bersama untuk menciptakan perusahaan baru. Joint venture adalah
bentuk kerjasama antar beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa negara
menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi
yang lebih padat dalam jangka waktu tertentu. Biasanya kerja sama berakhir
setelah tujuan tercapai atau pekerjaan selesai. Perbedaan antara joint venture
dengan persekutuan firma (CV) adalah umur joint venture jauh lebih pendek dari
pada umur persekutuan yang biasa.
Anggota joint venture disebut venture / partner / sekutu. Sekutu bisa
perseorangan, persekutuan (firma atau CV), dan bisa pula perseroan terbatas
(PT). Pada umumnya, semua sekutu ikut mengelola jalannya perusahaan. Salah
satunya sebagai managing partner atau sekutu pemimpin.
Contoh perusahaan yang melakukan
joint venture adalah:
·
Lombok Tourism Development Corporation (LTDC)
yang merupakan joint venture antara PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) dan
Bali Tourism Development Corporation (BTDC) dari pihak Indonesia dengan Emaar
Properties dari pihak Arab. LTDC bertempat di Indonesia
·
AutoAlliance International (joint venture antara
Ford dengan Mazda)
·
Infineum (joint venture antara ExxonMobil dengan
Shell)
·
Brewers Retail Inc. (joint venture antara Inbev,
Molson Coors dengan Sapporo Breweries)
·
Bank DnB NORD (joint venture antara DnB NOR
dengan NORD/LB)
·
Equilon (joint venture antara Texaco dengan
Shell)
·
Strategic Alliance (joint venture antara
Northwest Airlines dengan KLM Royal Dutch Airlines)
·
LG.Philips Components (joint venture antara LG
dengan Philips)
·
NUMMI (joint venture antara General Motors
dengan Toyota)
·
Penske Truck Leasing (joint venture antara GE
dengan Penske)
·
Sony Ericsson (joint venture antara Sony dengan
Ericsson)
·
TNK-BP (joint venture antara BP dengan TNK
(Tyumen Oil Co.))
·
Verizon Wireless (joint venture antara Verizon
Communications dengan Vodafone)
·
CW Television Network (joint venture antara CBS
Corporation dengan Warner Bros.)
·
The Baseball Network (joint venture antara ABC,
NBC, dengan Major League Baseball)
·
The Prime Time Entertainment Network from the
Prime Time Consortium (joint venture antara Warner Bros. dengan the Chris-Craft
group of independent stations.)
·
The XFL (joint venture antara NBC dengan World
Wrestling Entertainment)
·
The Nokia Siemens Networks (joint venture antara
Nokia dengan Siemens AG)
·
Fujitsu Siemens Computers (joint venture antara
Fujitsu dengan Siemens AG)
·
The Balfour Beatty Skanska, construction
contractors (joint venture antara Balfour Beatty dengan Skanska)
·
Shell-Mex and BP (joint venture antara Royal
Dutch Shell dengan British Petroleum, 1931-1975)
·
United Launch Alliance (ULA) (joint venture
antara Boeing dengan Lockheed Martin).
·
Sony BMG Music Entertainment Sony Music
Entertainment (joint venture antara (part of Sony) dengan Bertelsmann Music
Group (part of Bertelsmann)
·
MSNBC (joint venture antara Microsoft dengan NBC
Universal)
·
Hulu (joint venture antara NBC Universal dengan
News Corp)
·
GlobalFoundries (joint venture antara AMD dengan
Advanced Technology Investment Co. (ATIC))
·
Borusan Enerji (joint venture antara Borusan
Holding dengan EnBW AG)
·
Nova Pictures (joint venture antara Columbia
Pictures, HBO, dengan CBS)
Di dalam
joint venture bentuk kerjasama yang dilakukan merupakan perusahaan yang berasal
dari beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan
ekonomi yang lebih padat. Dalam konteks ini penguasaan bahasa Inggris merupakan
faktor utama karena dapat menjadi alat penghantar dalam kerjasama yang
dibentuk. Tanpa penguasan bahasa Inggris, kerjasama yang dibina akan menjadi
sulit dan hal itu juga akan membawa kerugian besar bagi perusahaan karena
komunikasi antar pemimpin perusahaan dapat terhambat.
Merger adalah
proses difusi dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan
nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya
dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Merger
Horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama),
misalnya merger antara dua perusahaan Roti, merger perusahaan sepatu.
b. Merger
vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling
berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaan
pemintalan benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger dengan
peurusahaan mobil.
c. Konglomerat
ialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang
berbeda-beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan
perusahaan elektronik, atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan.
Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan Badan Usaha dengan
cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling
bertukar saham antara kedua perusahaan yang disatukan.
Contoh perusahaan yang melakukan
Trust/Marger adalah:
·
Perusahaan perkebunan Sime Darby Bhd, Kumpulan
Guthrie Bhd dan Golden Hope Plantation Bhd melakukan merger dan diambil alih
oleh Synergy Drive Bhd.
·
Merger dilakukan antara Grup Wilmar
International Ltd sebagai perusahaan dagang yang beroperasi di Singapura dengan
Grup Kuok sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit. Perusahaan dalam Grup
Wilmar yang dimerger adalah Wilmar Holding Pte Ltd (WHPL) dan Archer Daniels
Midland Asia (ADM). Sedangkan perusahaan dalam Grup Kuok yang dimerger adalah
PPB Oil Palm Berhard (PPBOP) PGEO Group Sdn Bhd dan Kuok Oils and Grains Pte
Ltd.
·
Rabobank International Indonesia (RII) telah
melakukan merger dengan Bank Haga dan Bank Hagakita setelah membeli saham
mayoritas dua bank tersebut dari Grup Djarum tahun 2006. Bank Haga dan Bank
Hagakita akan melebur ke Rabobank International Indonesia (RII) sebagai bank
hasil penggabungan dari tiga bank.
·
Merger yang dilakukan PT Indofood Sukses Makmur
Tbk dengan pembagian kepemilikan saham adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk
sebesar 80 persen, PT Bina Makna Indopratama sebesar 4 persen, PT Metro Lintas
Nusa 3 persen dan PT Birina Multidaya 13 persen.
·
Di China, Shanghai Automotive Industry Corp
(SAIC) dan Nanjing Automobile mengumumkan penggabungan aset dan produksi atau
marger. Selain menambah modal, marger juga bertujuan menggabungkan teknologi.
Dengan kepemilikan saham SAIC akan menguasai 75 persen, sementara perusahaan
induk Nanjing, Yuejin Motor akan menguasai 25 persen. Holding company atau
akuisisi adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu
atau lebih perusahaan lain atau mengatur satu atau lebih perusahaan lain
tersebut. Contoh perusahaan yang melakukan Holding company adalah:
·
PT Semen Gresik Tbk membentuk perusahaan induk
(holding company) bagi Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa. Permodalan
Semen Gresik masih yang paling kuat, sedangkan pertumbuhan kinerja Semen Padang
dan Tonasa berada di peringkat terbawah sehingga PT Semen Gresik Tbk melakukan
Holding company untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.
·
IBM akuisisi Diligent Technologies, sebuah
perusahaan swasta yang bergerak di bidang teknologi penyimpanan de-duplikasi
(de-duplication). Lewat akuisisi ini, teknologi dan pegawai Diligent
Technologies akan menjadi bagian dari unit bisnis IBM System Storage, IBM
Systems and Technology Group.
·
Di California, Motorola mengakusisi perusahaan
penyedia solusi pemroses video digital Terayon Communication Systems, Inc.
·
Computer Associated (CA) melakukan akuisisi pada
MDY Group International, Inc, perusahaan yang bergerak untuk penyediaan jasa
dan peranti lunak untuk kebutuhan pengelolaan data berbagai perusahaan.
Sedangkan
untuk sektor perbankan, daftar akuisisi dapat dilihat sebagai berikut:
Nama Bank Akuisisi Saham (%)
1. Konsorsium
Wishart Bank Anglomas Intl 90
2. Hana
Bank + IFC Bank Bintang Manung 61
3. Triputra
Persada R Bank Purba Danarta 81,49
4. Kharisma
Putra K Bank Ina Perdana 55
5. Dian
Intan Pertiwi Bank Finconesia 51
6. Bank
Victoria Bank Swaguna 99,79
7. BoTM-UFJ+Acom
Bank Nusantara P 75,41
8. Bank
Commonwealth Bank Arta Niaga K 80
9. BRI
Bank Jasa Arta 100
10. Bank of
India Bank Swadesi 90
11. ICBC Bank
Halim 90
12. Bank Index
Selindo Bank Harmoni –
13. Bank Multicor
Bank Windu Kentjana –
14. Bank Panin
Bank Harfa 100
15. Bank Mandiri
Bank Sinar H (Bali) 80
16. Mercy Corps
Bank Sri Partha 68
Merger dan
akuisisi merupakan salah satu cara dalam mengembangan suatu perusahaan. Dalam
melakukan kedua jenis kerjasama ini, harus diikuti dengan kemampuan pengunaan
bahasa Inggris yang baik. Hal ini sama seperti dalam kerjasama joint venture.
Dengan penguasan bahasa Ingris yang baik kerjasama yang dilakukan akan berjalan
lancar dan dapat membawa keuntungan yang besar untuk perusahaan.
III. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah
jabarkan diatas, maka dapat simpulkan sebagai berikut:
·
Dalam kegiatan ekspor-impor, penguasaan bahasa
Inggris dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan produk, misalnya dalam
komunikasi baik komunikasi antar pelaku ekspor-impor ataupun komunikasi
produsen dengan konsumen, misalnya promosi berupa iklan, halaman website, dan
kemasan produk yang menggunakan bahasa inggris sehingga pelaku ekspor-impor
maupun konsumen dapat mengetahui informasi mengenai perusahaan dan produknya
secara lengkap tanpa hambatan dalam masalah bahasa.
·
Di dalam joint venture bentuk kerjasama yang
dilakukan merupakan perusahaan yang berasal dari beberapa negara menjadi satu
perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih
padat. Dalam konteks ini penguasaan bahasa Inggris merupakan faktor utama
karena dapat menjadi alat penghantar dalam kerjasama yang dibentuk. Tanpa
penguasan bahasa Inggris, kerjasama yang dibina akan menjadi sulit dan hal itu
juga akan membawa kerugian besar bagi perusahaan karena komunikasi antar
pemimpin perusahaan dapat terhambat.
·
Merger dan akuisisi merupakan salah satu cara
dalam mengembangan suatu perusahaan. Dalam melakukan kedua jenis kerjasama ini,
harus diikuti dengan kemampuan pengunaan bahasa Inggris yang baik. Hal ini sama
seperti dalam kerjasama joint venture. Dengan penguasan bahasa Ingrris yang
baik kerjasama yang dilakukan akan berjalan lancar dan dapat membawa keuntungan
yang besar untuk perusahaan.